Rabu, 14 Desember 2011

Indonesia Berpotensi Kuasai Ekonomi Global

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HI UMY) menghadirkan Duta Besar dan Ketua Delegasi Uni Eorpa untuk Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN, Julian Wilson, dalam Kuliah Umum “European Union’s Economic Challenge and Solution” di Ruang Sidang AR Fahrudin B lantai 5 Kampus Terpadu UMY. Kulaih Umum tersebut juga dhadiri Direktur Center for Good Governance (CGG), Christoph Behrens.
 
Dalam kuliah yang dihadiri sekitar 120 mahasiswa HI UMY tersebut, Julian menilai bahwa Indonesia terlalu tertutup dan takut untuk menghadapi globalisasi. Padahal, Indonesia memiliki potensi untuk berkompetisi dalam perekonomian global. “Indonesia adalah sebuah negara yang seharusnya kompetitif dengan kekayaan  yang ada, bahkan ada potensi mendominasi perekonomian global”.

Disebut Julian, potensi Indonesia yang paling dapat dimaksimalkan dalam bidang farmasi dan bahan –bahan kimia yang dihasilkan dari alam. Ia menyebut Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah di hutan untuk dijadikan obat-obat. “Uni Eropa, bahkan Cina mengakui Indonesia sebagai salah satu kompetitor kuat dalam ekonomi global ini. Uni Eropa pun menggunakan produk-produk Airbus Indonesia disbanding negara lain. Ini bukti Indonesia kompetitif”, katanya.

Dalam hal ini, Julian menyarankan Indonesia untuk lebih terbuka dalam menghadapai globalisasi. Indonesia seharusnya mebuka pintu-pintu negosiasi kepada investor asing untuk mengembangkan industri dengan sumber daya alam yang ada di Indonesia. Akan. nada keuntungan timbal balik dari masuknya investor. “jangan pernah takut dan anda akan menang. Pemasukan dari ekspor barang-barang jadi akan memperbaiki posisi ekonomi Indonesia di dunia”, jelasnya

Pada akhirnya Julian juga menyambut baik kegiatan diskusi yang diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia. Menurutnya, berbeda dengan orang-orang terdahulu yang cenderung terlalu sopan dan tidak secara langsung, para pemuda Indonesia lebih berani berbicara.

Kronologi Peristiwa Demo di UMY


Selama tiga hari belakangan ini (Senin-Rabu, 12-14 Desember 2011) kampus UMY menjadi ajang demonstrasi oleh sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam FKMK (Forum Komunikasi Mahasiswa Kampus). Dalam aksi demonstrasi tersebut mereka mengajukan beberapa tuntutan kepada pihak rektorat, salah satunya adalah pencabutan skorsing yang dijatuhkan oleh pihak universitas kepada 2 orang mahasiswa UMY.

Aksi demonstrasi yang berlangsung pada hari Senin 12 Desember 2011 berlangsung dengan relatif tertib. Kelompok mahasiswa memulai aksi penggalangan dukungannya dari lobby Fakultas Hukum sekitar pukul 09.30 wib, kemudian melakukan aksi yang sama di lobby Fakultas Isipol, dan akhirnya melakukan orasi di depan pintu Rektorat UMY.

Selama orasi, kelompok ini menuntut agar pihak universitas segera mencabut surat skorsing dan peringatan keras yang diberikan kepada  beberapa mahasiswa terkait kasus kekerasan yang mereka lakukan pada saat pemilu raya (pemira) mahasiswa beberapa waktu lalu. Pada kesempatan tersebut Wakil Rektor (WR) III, Sri Atmaja P. Rosidi, PhD, menemui para mahasiswa dan meminta agar ada beberapa perwakilan mahasiswa masuk ke dalam rektorat untuk menyampaikan tuntutannya. Setelah dialog di rektorat, WR I, Dr. Bambang Cipto, MA, dan WR II, Dr. Suryo Pratolo,  juga nampak turun dan bergabung dengan WR III dan kembali berdialog dengan para demonstran. Aksi pada hari pertama itu tidak sampai menimbulkan benturan fisik dan berakhir dengan damai.

Pada hari kedua, rupanya para mahasiswa belum puas dengan apa yang diputuskan oleh pihak rektorat, sehingga kembali menyelenggarakan aksi unjuk rasa. Pada hari kedua ini, mahasiswa berhasil menerobos barikade satuan pengamanan UMY, dan kemudian menduduki lantai dasar rektorat. Tidak cukup melakukan itu, mereka kemudian menggembok pintu dari dalam gedung, dan tidak mengizinkan pihak di luar kelompok mereka untuk masuk. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, satuan pengamanan UMY dibantu beberapa anggota kepolisian kemudian memasuki gedung dari jembatan atas dan kemudian dengan didukung anggota satuan pengamanan yang ada di dalam, mereka mencegah agar demonstran tidak naik ke ruang rektorat. Di lantai dasar ini para demonstran kembali berorasi dan baru mau keluar pada sekitar pukul 16.30 WIB.

Di hari ketiga, universitas mengambil keputusan untuk melokalisir aksi demonstrasi karena banyaknya acara yang diselenggarakan di rektorat, baik di Gd. A.R. Fahruddin A dan Gd. A.R. Fahruddin B. Bahkan pada hari itu UMY menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa. Tetapi karena dibarikade, sementara para demonstran tetap ngotot untuk melakukan aksi unjuk rasa di rektorat, akhirnya sempat terjadi benturan antara satuan pengaman dan karyawan UMY yang bersatu padu mencegah agar demonstrasi tidak meluas ke rektorat.

Dalam benturan tersebut, beberapa mahasiswa demonstran terpaksa diamankan oleh pihak keamanan kampus karena diduga melakukan tindakan anarkis. Mereka kemudian dibawa ke ruang E.2.4 untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Pihak rektorat kemudian membawa para mahasiswa yang diamankan untuk bertemu dengan rektor di rektorat. Dalam kesempatan tersebut Rektor tetap menyatakan bahwa skorsing tidak akan dicabut. Mendengar hal tersebut para mahasiswa kemudian pamit dan keluar dari ruangan.

Dalam kesempatan bertemu dengan wartawan, WR III menyatakan bahwa aksi yang dilaksanakan oleh beberapa mahasiswa tersebut adalah aksi ilegal, karena tidak disalurkan oleh lembaga mahasiswa yang diakui oleh universitas. WR III kembali menjelaskan kepada wartawan bahwa pihak universitas tetap pada keputusan semula untuk tidak mencabut skorsing kepada mahasiswa.

Berdasarkan penuturan beberapa sumber, aksi tersebut tergolong sudah kelewatan karena sudah merusak dan memecahkan beberapa fasilitas dan aset kampus, seperti papan-papan pengumuman di Fisipol. Mereka membakar ban di depan rektorat dan menurunkan bendera merah putih hingga setengah tiang. Selama “menduduki” di gedung rektorat, mereka juga menyobek-nyobek brosur penerimaan mahasiswa baru. Selain itu, mereka juga telah menggembok beberapa akses menuju ruang kuliah di FISIPOL, sehingga mengganggu kegiatan belajar mengajar.
sumber : www.umy.ac.id

Selasa, 13 Desember 2011

FKIK UMY Siap Jadi Center OSCE Nasional 2012


skillslab-station1 
Berbagai persiapan telah dilakukan oleh jajaran FKIK UMY untuk mencapai standard uji OSCE Nasional. Hal ini dikemukakan oleh Penanggungjawab OSCE Nasional FKIK UMY dr. Bambang Edi Susyanto, Sp.A.,M.Kes. Upaya-upaya tersebut diantaranya adalah pelatihan penguji, renovasi ruang laboratorium skills, dan ujicoba internal.

Ujicoba internal telah dilaksanakan sejak hari Kamis 17 November 2011 dengan melakukan Ujian OSCE Komprehensif bagi 160 calon dokter baru FKIK UMY yang telah menyelesaikan program profesinya selama 4 semester. Dari ujicoba ini akan dilakukan evaluasi terhadap beberapa kekurangan-kekurangan sehingga waktu 1 bulan ke depan akan dapat diperbaiki. Renovasi ruang skillslab pun dilakukan terus menerus termasuk membangun jaringan internet pada masing-masing station (total 12 station), penambahan alat-alat peraga standard serta pengelolaan sirkulasi nilai.

Dari sisi SDM FKIK UMY telah memiliki 4 dosen penguji standard nasional yang telah memperoleh lisensi melakukan pelatihan penguji OSCE Nasional diantaranya adalah, dr. Bambang Edi S.,Sp.A.,M.Kes, dr. Adang M. Gugun,Sp.PK, dr. Agus Widyatmoko, M.Sc.,Sp.PD, dan dr. Nur Shani Meida, Sp.M.,M.Kes. Sedangkan untuk pelatih Patient Simulasi FKIK UMY telah memiliki 4 orang dosen yaitu dr. Warih Andan P.,Sp.KJ., dr. Sagiran, Sp.B.,M.Kes., dan dr. Dita, Sp.PD (Cand.).

FKIK UMY yakin di Januari 2012 akan mampu menjadi Center OSCE Nasional untuk wilayah Jateng DIY bersama dengan UNDIP, UGM dan UNS. InsyaAllah.

Mahasiswa UMY Tuntut Pencabutan Skorsing

 
Puluhan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Kampus (FKMK) melakukan aksi demo di depan kantor Rektor UMY, hari ini. Mereka menuntut pencabutan surat keputusan dan peringatan keras yang ditajuhkan kepada enam mahasiswa.

Di samping itu, massa juga meminta jajaran Rektorat dan Dekanat UMY menghentikan represifitas kampus terhadap mahasiswa, sportorium untuk mahasiswa, hentikan diskriminasi terhadap organisasi ekstra kampus, tolak presensi 75 persen dan transparansi dana.

Massa meminta rektor turun menemui aksi tersebut. Bahkan massa sempat mendesak masuk untuk menemui rektor, namun oleh petugas keamanan dihalang-halangi.

Humas FKMK Aisyah mengatakan, enam mahasiswa tersebut, dua mahasiswa mendapat skorsing satu semester dan empat orang dapat peringatan keras. FKMK menuntut skorsing untuk segera dicabut, karena dinilai hanya sepihak.

"Penjatuhan skorsing itu hanya sepihak dan tidak ada klarifikasi. Makanya kami menuntut skorsing itu untuk segera dicabut," kata Aisyah kepada wartawan, Senin (12/12).

Dijelaskan, permasalah itu terjadi saat pemilu raya mahasiswa pada Mei 2011 lalu. Dalam pemilu itu ada dua partai yaitu Partai Mahasiswa Berdaulat (Permalat) dan Partai Islam Progresif (PIP). Kemudian ada pihak-pihak yang memprovokasi, kemudian terjadi keributan.

Namun yang disesalkan oleh massa, mahasiswa yang mendapatkan skorsing tidak pernah dimintain keterangan. Bahkan penjatuhan skorsing itu diterbitkan seminggu sebelum ujian tengah semester (UTS).

"Padahal mahasiswa itu sudah membayar kewajibannya seperti membayar SPP, tapi pemberitahuan skorsing seminggu sebelum UTS. Sehingga tidak bisa mengikuti UTS," ujarnya.

Sedangkan Pembantu Rektor III bidang kemahasiswaan UMY, Dr Sri Atmaja MSc yang menemui massa aksi mengatakan, pihak kampus sebelum menjatuhui skorsing dan peringatan keras itu sudah membentuk tim pencari fakta. Kemudian tim tersebut mengumpulkan beberapa saksi, namun ada 2 saksi yang dipanggil tidak datang.

"Padahal tim juga sudah berusaha menelpon dan mendatangi tempat kostnya, namun tidak ketemu. Kemudian tim merekomendasi ke rektor untuk memberikan sanksi berupa skorsing karena dinilai tidak mematuhi tata tertib kampus. Yang jelas skorsing itu bukan menghukum, tapi peringatan karena tidak taat tata tertib," jelas Sri Atmaja.

Dikatakan, sebenarnya mahasiswa yang mendapatkan skorsing bisa melakukan pembelaan dengan cara mengajukan surat pembelaan atau menghadap ke rektor. (krjogja.com)

Puluhan Mahasiswa UMY Ancam Duduki Gedung Rektorat

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Kampus (FKMK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan demo di depan gedung rektorat. Dengan membawa spanduk, mereka  menolak tegas skorsing terhadap enam mahasiswa yang diduga turut dalam kerusuhan pada malam penghitungan suara pada malam pemilihan presiden BEM pada Mei 2011 lalu.

"Malam itu ada provokasi dari massa partai lain kenapa tidak ada skorsing juga, pihak rektorat juga tidak bertemu mahasiswa dulu tapi langsung menjatuhkan skorsing," kata humas FKMK Aisyah di sela-sela demo, Senin (12/12/2011) siang.

Ia menuturkan, targetnya adalah menghentikan surat skorsing dan harus ditemui rektor UMY. Jika tidak, mereka berencana akan menduduki gedung rektorat. Hingga rektorat berkenan menemui massa aksi.

"Yang saya sesalkan adalah surat itu baru saya terima seminggu sebelum Ujian Tengah Semester pada 28 oktober 2011, padahal surat itu tertanggal agustus, selang waktu itu kemana aja?" Kata seorang mahasiswa yang terancam skorsing Jamaludin Abdullah.

Selain itu, pihaknya juga hendak mempertanyakan keputusan itu. Pada malam penghitungan suara saat ada keributan dirinya tidak tahu menahu. Ia menglaim dirinya hanya ikut menghentikan kerusuhan itu.
(tribunjateng.com)

Demo Mahasiswa UMY Ricuh

Unjuk rasa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (12/12), diwarnai kericuhan. Keributan bermula ketika seorang perwakilan mahasiswa UMY berniat memasuki gedung rektorat untuk menemui rektor. Namun, upaya tersebut gagal karena dihalau satpam kampus.

Tak terima dengan penolakan itu, sejumlah mahasiswa terpancing hingga akhirnya terlibat saling dorong. Kericuhan mereda setelah para mahasiswa didorong mundur oleh rekan mereka.

Aksi mahasiswa ini dipicu keluarnya surat skorsing sehingga membuat beberapa mahasiswa tidak bisa mengikuti ujian. Menurut mereka, surat skorsing itu keluar karena para mahasiswa dianggap terlibat dalam kericuhan yang terjadi dalam pemilihan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa beberapa waktu lalu.

Mahasiswa menilai dengan surat skorsing itu, pihak kampus telah memberangus demokrasi ditubuh mahasiswa. Mereka menuntut rektorat mencabut surat skorsing tersebut. (www.liputan6.com)

Go Green Programs And Social Activities, Himama FE UMY


Hari Ahad tanggal 11 Des 2011 Himpunan Mahasiswa Manajemen (HIMAMA) yang didampingi langsung oleh Ketua Program Studi Manajemen (Rr. Sri Handari W) kembali menyelenggarakan acara bakti sosial di Desa Binaan yang lokasinya di Pantai Selatan Kabupaten Kulonprogo, tepatnya Dusun Imorenggo, Karangsewu, Galur, Kulonprogo.

Kegiatan kali ini dilaksanakan bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Transmigrasi sehingga rangkaian acara selama satu hari sangat meriah. Hadir dalam acara ini antara lain Mahasiswa  dan dosen Prodi Manajemen FE UMY yang didampingi mitra Program Studi (PT Phapros Tbk), Bupati Kulonprogo yang dalam sambutannya diwakili oleh Kepala Dinas Sosial, Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY dan Kabupaten Kulonprogo, Dinas Perikanan dan Kelautan, Camat kecamatan Galur, Muspika, dan Jajaran Pemerintah Desa Kalurahan Karangsewu.

Pertemuan pihak Perguruan Tinggi, Perusahaan, Pemerintahan dan Masyarakat merupakan    tahapan awal dalam membangun jaringan kerjasama berikutnya antara Program Studi Manajemen dengan Pemerintahan dalam rangka mewujudkan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Demikian disampaikan oleh ketua program studi manajemen dalam sambutannya. Dalam kesempatan ini PT Phapros Tbk sebagai Mitra Prodi Manajemen memberikan peluang kerjasama yang lebih intens. Sumbangan penanaman 1000 pohon yang diberikan oleh PT Phapros Tbk kali ini baru tahapan awal. Devisi PKBL Untung Taufan menjelaskan lebih lanjut sembari menyampaikan secara simbolis 1000 pohon yang akan ditanam di sepanjang bakal lokasi Tempat Pelelangan Ikan, bahwa Program CSR yang dilaksanakannya memberikan tawaran kepada masyarakat khususnya yang memiliki usaha untuk bergabung dengan Prodi Manajemen dan memperoleh dana penguatan modal seperti yang pada tahap pertama dikucurkan kepada UMKM binaan UMY sebanyak 240 juta.

Seperti yang disampaikan dalam pidato Bupati Kulonprogo yang dibacakan oleh Kepala Dinas Sosial, penetapan dusun Imorenggo sebagai Desa Wisata Bahari diharapkan menjadi motivasi masyarakat dalam mengembangkan impiannya. Karena hal ini sejalan dengan Rencana Jangka Panjang yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kulonprogo. Sebelum sambutan dibacakan, secara simbolis diserahkan bantuan senilai 50 juta rupiah sebagai dana stimulan masyarakat dalam mewujudkan impian tersebut.

Dalam forum silaturahmi disela-sela acara berlangsung telah disepakati kerjasama lanjutan yang lebih menyeluruh antara Prodi Manajemen UMY bersama mitra dari PT Phapros Tbk dengan Pemerintah dalam rangka mendukung program-program pemerintah ke depan. Hadir juga dalam acara ini mitra masyarakat yaitu PINBUK DIY.

Acara diakhiri dengan penanaman pohon cemara udang secara simbolis oleh beberapa pihak, yaitu Bupati, dinas, Camat Galur dan Kepala Desa Karangsewu, UMY, PT Phapros, dan PINBUK DIY. Potensi lahan pantai sebagai wisata yang didukung oleh semangat masyarakat yang mayoritas beusia produktif sangat mendukung terealisasinya program. Untuk itu Prodi Manajemen melihat bahwa uluran berbagai pihak sangat diperlukan. Setelah acara penanaman pohon acara dilanjutkan dengan pengobatan gratis dan pasar murah yang cukup memperoleh tanggapan antusias.

Kegiatan bakti sosial dilanjutkan di Pondok Pesantren Ar Rohmah Srandakan Bantul yang sampai saat ini memiliki 52 santri. Kegiatan dilaksanakan ba’da jama’ah isya’  sampai pukul 22.00 WIB berupa materi Achievement Motivation Training (AMT)   dan pemberian bantuan berupa 200 kg beras, peralatan masak, dan seperangkat komputer. Semoga rangkaian kegiatan ini memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat. Antusiasme mahasiswa manajemen dalam menyelenggarakan kegiatan ini menunjukkan kapasitas softskills yang luar biasa. Semoga bermanfaat. Jazaakumullah…………………. (www.umy.ac.id)

Dosen FH UMY LuruskanPemahaman Hukum Islam di Australia

Selama ini stereotype barat akan hokum islam itu mempunyai makna yang kejam dan sadis. Pemahaman tersebut mereka peroleh dari media, buku dan tulisan yang menyudutkan Islam. Padahal hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari nilai-nilai keislaman. Maka sangat penting untuk meluruskan pemahaman-pemahaman mereka yang keliru tentang hukum Islam.
Demikian disampaikan oleh Muhammad Endrio Susilo, S.H., MCL. Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FH-UMY) saat ditemui sepulangnya dari Charles Darwin University (CDU) Australia di Kampus Terpadu UMY, Sabtu (10/12).
Endrio menjelaskan bahwa hukum Islam yang sebenarnya tidak demikian yang digambarkan oleh sumber-sumber tersebut.“Kami memberikan pemahaman yang sebenarnya kepada para mahasiswa CDU Australia bahwa hukum Islam dinegara manapun itu tidak secara langsung menjatuhkan hukuman seperti itu tetapi hukum Islam mempunyai tingkatan dalam memutuskan hukuman bagi yang bersalah” jelasnya.

Lebih lanjut Endrio menuturkan bahwa selain hukum Islam ada beberapa materi juga yang diajarkan. “Selain hukum Islam, kami juga memberikan mata kuliah antara lain perbankan syariah, konstitusional dalam Islam, dan beberapa mata kuliah lainnya” tuturnya.

Senada dengan hal tersebut Nasrullah, S.H, S.Ag, MCL dosen FH UMY menambahkan bahwa dalam penyampaian materi menggunakan contoh-contoh yang lebih mudah mereka pahami. “Pemikiran para mahasiswa yang kami ajar lebih rasional sehingga untuk menanamkan pemahaman kepada mereka kami memberikan contoh dan perumpamaan berupa studi kasus” tambahnya.

Atas materi dan pemahaman yang telah diberikan tersebut, beberapa mahasiswa dari CDU Australia akan dating ke UMY untuk mengetahui lebih dalam tentang hukum Islam. Kedatangan para mahasiswa tersebut ke UMY akan diadakan pada Januari 2012 nanti. (www.umy.ac.id)

Jumat, 09 Desember 2011

Menuju Pelayanan Prima, UMY Gandeng Tiga Bank

Demi meningkatkan pelayanan pada semua pihak, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan kerjasama dengan tiga Bank besar. Ketiga Bank tersebut adalah BPD DIY, BTN, dan BRI Syariah. Kerjasama yang dilakukan adalah dalam bentuk Program Perumahan Pegawai bersama BRI Syariah, Implementasi SPP Online bersama BPD DIY dan BTN. Hal ini dilakukan UMY demi memberikan pelayanan prima bagi seluruh civitas akademika UMY.
Hal ini disampaikan oleh Rektor UMY, Ir. H. M. Dasron Hamid, M.Sc, saat memberikan sambutan di acara “Launching Program Perumahan Pegawai, Implementasi SPP Online, Revitalisasi Program Kampus Bersih dan Bebas Asap Rokok Universitas Muhammadiyah Yogyakarta” Rabu (7/12) bertempat di Kampus Terpadu UMY.
Dasron menyampaikan, kesemua program ini dilaksanakan demi mewujudkan UMY yang unggul dalam iptek dan seni dengan menjunjung nilai Islam demi kebaikan seluruh umat. UMY yang bebas asap rokok merupakan upaya UMY untuk menjadi Green Kampus atau Kampus Hijau. “Saat ini, akan ada larangan tidak hanya di dalam kampus, tetapi di seluruh kawasan kampus. Akan mulai ada larangan bagi pedagang kantin yang menjual rokok. Hal ini mungkin akan menjadi hal yang menimbulkan protes dari para pedagang pada awalnya, namun tetap harus dilakukan demi kebaikan masa depan generasi bangsa, khususnya mahasiswa UMY,” jelasnya.
Dasron juga menambahkan, diberlakukannya pembayaran SPP online adalah juga demi memudahkan mahasiswa dalam melakukan pembayaran atau registrasi jarak jauh. “Kebanyakan mahasiswa UMY berasal dari luar daerah, yang jaraknya cukup jauh. Dengan pembayaran online yang bisa dilakukan kapan saja, mahasiswa tidak harus ke kampus di sela-sela liburan. Hal itu dirasakan cukup merepotkan, apalagi bagi mahasiswa luar Jawa,” tambahnya.
Sementara wakil rektor II UMY, Dr. Suryo Pratolo, M.Si., Akt., menjelaskan bahwa program perumahan pegawai merupakan upaya UMY untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai. “Dengan memberikan kredit rumah bersama BRI Syariah, diharapkan akan memberikan kenyamanan yang lebih bagi para pegawai di lingkungan UMY. Hal ini merupakan sebuah program dari UMY demi kesejahteraan pegawainya.
Dalam acara ini juga dilaksanakan MoU antara UMY dengan ketiga Bank tersebut. Acara ini dihadiri oleh para tim dari masing-masing Bank, yakni Dirut BPD DIY, Dr. Supriyatno, MBA, Kepala Cabang BTN Yogyakarta, Mamat Setiawan, dan Kepala Cabang Pembantu BRI Syariah Rachmi Ekawati, amsing-masing beserta jajarannya. (www.umy.ac.id)

Tiga Kali Terakreditasi, UMY Tunjukkan Konsistensi Kualitas Jurnal Media Hukum

Komitmen untuk menjaga konsistensi dalam meningkatkan kualitas menjadi kunci terakreditasinya Jurnal Media Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (JMH UMY). Tekad bulat dewan editor JMH  selama 11 tahun terakhir, akhirnya mampu menempatkan JMH menjadi satu dari sepuluh jurnal terakreditasi yang ada di Indonesia dari 259 Fakultas Hukum yang ada di Indonesia. Hal ini merupakan hasil kerja keras dewan editor JMH UMY yang selama bertahun-tahun terus mengumpulkan naskah-naskah dari Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Nanik Prasetyoningsih, S.H., M.H., Wakil Ketua Dewan Editor Jurnal Media Hukum Fakultas Hukum (JMH FH) UMY saat ditemui di Kampus Terpadu UMY, Kamis (8/12).

JMH resmi terakreditasi untuk kali ketiga dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 81/DIKTI/Kep/2011, Tanggal 15 November 2011. Menurut Nanik, JMH UMY menjadi satu-satunya Jurnal Hukum di Yogyakarta yang berhasil lolos tiga kali berturut-turut pada Pengajuan Akreditasi Berkala (PAB) Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) yang setiap periode terus meningkat standarnya.

Nanik menjelaskan “Ada beberapa keunggulan dari JMH. Komposisi dan asal tulisan dalam JMH sangat dijaga. Kami menargetkan komposisi tulisan berasal dari Indonesia Barat, Tengah, dan Timur, dengan persentase sekitar 30% untuk masing-masing daerah. Selain itu, kontribusi penulis luar dan dalam negeri memiliki perbandingan 80% banding 20%. Semakin banyak penulis dari luar negeri, jurnal akan semakin kredibel. Selain itu, desain cover pun konsisten dibuat seperti majalah populer” ungkapnya.

Masih menurut Nanik, konsistensi juga ditekankan pada isi naskah. “Naskah dalam JMH lebih banyak hasil penelitian. Dari sekitar 50 naskah yang masuk, kami mengedit dan menyeleksi 12 naskah setiap terbit. Dengan antusiasme para penulis luar untuk dimuat di JMH, maka para penulis tersebut harus benar-benar layak dan sesuai standar, agar bisa dimuat. JMH pun selalu konsisten untuk memuat artikel dalam bahasa asing,” tambahnya.
Sementara Iwan Satriawan, S.H., M.Cl., M.Hum, anggota dewan editor JMH mengatakan, beberapa nama besar telah dilahirkan oleh JMH. “Saat ini, salah satu syarat untuk menjadi profesor adalah dengan menulis di jurnal yang terakreditasi. Nama-nama besar seperti Wakil Menteri Hukum dan HAM RI, Denny Indrayana,SH, LLM,PhD pun pernah mengisi JMH,” tuturnya. (www.umy.ac.id)

Sosialisikan Gigi Implan, UMY Datangkan Ahli dari Jerman

Teknologi kedokteran gigi di dunia mengalami perkembangan yang demikian cepat sehingga menuntut para ahli di Indonesia untuk mengikuti setiap perkembangan. Salah satunya adalah perkembangan teknologi Gigi Implan atau gigi tanam. Metode ini dinilai cukup efektif dalam mengatasi berbagai permasalahan konvensional yang ada di dunia kedokteran gigi. Namun, kurangnya sosialisasi dan informasi di Indonesia membuat metode ini jarang digunakan masyarakat.
 Hal ini mendorong Program Studi Kedokterean Gigi Universitas Muhammadiyah Yogykarta (KG UMY) mendatangkan Ahli Implantologi Kedokteran Gigi asal Jerman, dr. dent. Jens Schaefer untuk mengisi Workshop of Implant pada Dental School UMY, Kamis (8/12) di Convention Hall Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Asri Medical Center (RSGMP AMC) UMY. Selain Itu, KG UMY juga mendatangkan drg. Masykur Rahmat,Sp. BM, salah satu ahli bedah mulut di Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 100 mahasiswa dan dokter gigi baik dari dalam maupun luar kota Yogyakarta.

Menurut Ketua Panitia, M. Kamal Musadad, Gigi Implan sebenarnya merupakan salah satu metode yang sering di gunakan di negara-negara maju. Namun di Indonesia, permasalahan biaya menjadi masalah utama. Selain itu, metode ini memang hanya dapat dilakukan oleh dokter gigi yang memiliki kompetensi lanjutan. “Perlu pembelajaran ekstra untuk melakukan penanaman gigi implan. Maka dari itu kita berinisiatif untuk mengadakan kegiatan ini agar pengetahuan tidak hanya dimiliki secara mendasar melainkan hingga teknik-teknik implan terkini,” terangnya.

Kamal menjelaskan, Gigi Implan merupakan salah satu metode terkini gigi palsu untuk menggantikan gigi yang hilang menggantikan. Gigi implan ditanam secara permanen di dalam tulang rahang. Gigi Implan biasanya terbuat dari titanium yang berfungsi menggantikan akar gigi. Gigi yang akan ditanam ini akan memiliki bentuk dan fungsi yang kualitasnya mendekati gigi asli.

Gigi Implan, menurut Kamal, saat ini memang menjadi metode yang paling berhasil ditemukan di dunia kedokteran gigi. Metode ini menghasilkan gigi yang paling berkualitas melebihi metode-metode yang lain. “Selama ini yang umum digunakan masyarakat adalah gigi tulang lepasan, gigi tulang lengkap, dan gigi tulang cekat. Metode-metode ini jauh di bawah gigi Implan yang permanen sehingga tidak perlu melakukan pelepasan dan pembersihan gigi secara berkala. Perbedaan gigi implan hanya berupa tidak adanya gerakan individual yang dimiliki oleh gigi asli,” jelasnya.

Sementara Ketua Program Studi KG UMY, drg. Hastoro Pintadi Sp. Prost menjelaskan, selain mahal, proses pembuatan gigi implan ini menang membutuhkan waktu lama sehingga masyarakat jarang untuk memilih metode ini. “Padahal, implan gigi cukup efektif dan akan membuat pasien merasa puas. RSGMP AMC UMY pun sejak tahun ini sudah mampu melakukan metode ini sebagai pilihan kepada masyarakat sebagai tanggung jawab profesional dokter gigi”

Hastoro juga menjelaskan kegiatan seperti ini mamang dilakukan secara rutin Dentist School UMY. Selain mengembangkan wawasan keilmuan kegitan ini juga berupaya fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh kalangan akademis maupun praktisi. “Perkembangan kedokteran gigi dunia sangat cepat sekali dan akan selalu memunculkan hal-hal baru dengan tujuan meningkatkan kualtias hidup”, tandasnya.

Sumber : www.umy.ac.id