Minggu, 24 November 2013

Mahasiswa Pendidikan Dokter Gelar Aksi Tolak Kriminalisasi Dokter



Sekitar 200 mahasiswa Pendidikan Dokter UMY angkatan 2013, Jumat (22/11)  menggelar aksi solidaritas terhadap kasus yang menimpa Dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani. Aksi solidaritas tersebut ditandai foto bersama di Amphi B Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 
Aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas dan keprihatinan mahasiswa Pendidikan Dokter atas kasus kriminalisasi terhadap Dokter Ayu asal Manado yang harus menjalani hukuman 10 bulan penjara karena divonis bersalah oleh Mahkamah Agung. "Karena makna dari Peduli, sesungguhnya bukan hanya sekedar selebrasi, tapi apa yang hari ini kita lakukan adalah atensi, bagaimana kita belajar menghargai, sosok masa depan kita lebih dari sekedar profesi" #AntiKriminalisasiKedokteran 
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa juga mengenakan pakaian hitam, sebagai simbol keprihatinan atas hilangnya keadilan bagi profesi dokter. (LA)

    

Kamis, 21 November 2013

Discover a Great Relation with Journalistic

Ayo Ikuti Progam kerja Bersama seluruh HMJ FKIK UMY (HMPD "SEMAKU",HMKG, HIMFA, HIMIKA)  dan BEM FKIK UMY (MPTI) Pendaftaran diundur hingga 29 November 2013

Ingin menjadi seorang jurnalis tetapi juga ingin menjadi petugas tenaga kesehatan?? Mau tahu hubungannya jurnalis dengan dunia tenaga kesehatan?? Ayo ikuti seminar jurnalistik Diagnostic (Discover a Great Relation with Journalistic) kalian bakalan tahu hubungan yang kita dapatkan dari pelatihan jurnalistik ini untuk keahlian kita nantinya menjadi seorang petugas tenaga kesehatan, nantinya juga akan ada pelatihan yang dapat menambah wawasan kita menjadi seorang jurnalis, pastinya akan sangat menarik bukan?? Ayo secepatnya ikut, jangan sampai ketinggalan, Pendaftaran Terbatas!!!
    

Jumat, 08 November 2013

Jumat, 01 November 2013

DOKTER MENJADI SEORANG JURNALIS? KENAPA TIDAK?

Jurnalistik, mungkin kata-kata ini hanya terbayang ketika kita melihat sebuah berita yang disiarkan oleh pembawa berita, dengan kesan yang sangat kental dengan profesinya sebagai reporter, tetapi siapa sangka bahwa kita mahasiswa kedokteran juga belajar cara menjadi seorang junalistik tidak akan terbayangkan akan seperti apa nantinya bila seseorang dengan profesi dokter juga sebagai seorang reporter. Pengalaman seperti itulah yang di alami para pendelegasi dari penjuru seluruh Indonesia salah satunya kita dari delegasi FKIK UMY pada “Pelatihan Jurnalistik Nasional 2013” di Bandung tepatnya di UNJANI. Pelatihan Jurnalistik Nasional singkatannya PJN menambah wawasan kita tentang bagaimana peran dari mahasiswa kedokteran Indonesia pada bidang jurnalistik, salah satu pengalaman yang luar biasa di luar pengalaman sehari-hari yang kita dapatkan sebagai seorang dokter. PJN ini mengajarkan pada kita bagaimana kejurnalistikan berperan dalam mengembangkan soft skill kita nantinya, karena akan melatihan cara kita berkomunikasi, melatih kepekaan kita, dan melatih cara berpikir kita untuk lebih kritis.

Tentu saja pelatihan ini di isi dengan berbagai materi yang begitu padat. Kepadatan itu diimbangi dengan materi yang sangat menarik-menarik dari pada jurnalis yang sudah profesional pada bidang jurnalistik itu sendiri. Salah satunya kita melakukan study tour ke sebuah percetakan koran yang ada di bandung yaitu Pikiran Rakyat (bisa di bilang KRnya Bandung) kita melihat bagaimana sebuah proses pengolahan berita itu tercipta, darinya sebuah berita yang didapatkan oleh para reporter dan berakhir sampai ke tangan  kita untuk kita baca setiap hari. Selain dari para jurnalis yang handal-handal, kami para delegasi juga mengikuti Seminar Nasional “creative writting dan urgensi pers mahasiswa kedokteran Indonesia dari materi creative writting diisi oleh salah satu penulis best seller novel “Negri 5 menara” Ahmad Fuadi. Workshop juga kami lakukan dari semua materi yang kita dapatkan dan menerapkannya di lapangan dengan mencari berbagai berita yang ada di daerah cihampelas bandung.

Dari semua materi yang didapatkan tidak akan terasa lebih menyenangkan lagi dengan adanya  farewell yang begitu meriah yang di Saung Udjo. Semua materi tidak ada artinya bila kita tidak bisa menerapkan segala pengetahuan yang kita dapatkan sebagai dari delegasi PJN, karena melalui jurnalistik kehidupan akan selalu di warnai oleh cerita.