Mata adalah jendela untuk kita melihat dunia, tetapi
pendengaran membantu kita untuk merasakan dunia. Saat pendengaran kita memburuk,
hidup kita pun akan terasa demikian. Ketika seseorang mengalami gangguan pendengaran
maka rangsangan yang diterima oleh telinga juga akan berkurang
seiring waktu akan mempengaruhi kemampuan otak dalam memproses
suara dan mengenali percakapan. Bahkan kita dapat kehilangan pendengaran
seutuhnya atau tidak mendengar sama sekali, hal itu dapat membuat ketajaman jiwa dan kemampuan komunikasi
memburuk. Pendengaran tidak hanya mempengaruhi kemampuan komunikasi tetapi juga
kemampuan kognitif karena mendengar dapat menyerap 20% informasi, angka ini
lebih besar dibandingkan dengan membaca yang hanya menyerap 10% informasi.
Ternyata suara yang dapat kita dengar tidak hanya
sekedar suara yang masuk melalui telinga dan dapat kita dengar. Tetapi suara
yang dapat kita dengar memiliki proses panjang agar dapat kita dengar. Telinga
itu sendiri memiliki tiga bagian utama dan memiliki fungsi masing-masing. Telinga
bagian luar yang terdiri dari daun telinga dan liang teinga yang berfungsi
untuk menangkap suara di sekitar. Setelah suara ditangkap suara akan
disalurkan melalui liang telinga. Pada bagian ini, suara diubah menjadi getaran
dan yang akan disalurkan ke tulang-tulang pendengaran dengan bantuan gendang
telinga. Saat telah menjadi getaran suara tulang-tulang pendengaran akan
membuat suara masuk ke telinga bagian dalam. Setelah berada di telinga dalam
getaran suara itu akan masuk ke dalam koklea atau rumah siput yang berisi cairan
dan terdapat rabut halus di dalamnya. Getaran yang di buat oleh koklea akan
menyampaikan sinyal ke otak sebagai suara yang dapat kita dengar. Selain
sebagai alat pendengaran, telinga juga merupakan organ keseimbangan. Telinga
berfungsi mengatur dan menjaga kesimbangan tubuh karena organ ini
berhubungan dengan saraf di otak yaitu Nervus ke VIII yang berfungsi untuk mengatur
keseimbangan dan mendengar.
Menurut WHO hingga tahun 2015, diperkirakan
sebanyak 360 juta (5,3%) orang di dunia mengalami gangguan pendengaran, 328
juta (91%) diantaranya adalah orang dewasa, serta 32 juta (9%) lainnya
anak-anak. Prevalensi gangguan pendengaran ini meningkat seiring bertambahnya
usia. Begitu banyak penyebab gangguan pendengaran ini seperti, paparan bising,
infeksi, dan sumbatan kotoran telinga.
Begitu pentingnya telinga bagi manusia. Maka kita
harus tetap menjaga kesehatan organ pendengaran kita. Terapkan pola hidup
bersih dan sehat, hindari kebisingan serta lakukan pemeriksaan atau deteksi dini
adanya ganguan pendengaran. Karena telinga yang sehat berawal dari telinga yang
bersih dan pendengaran yang baik adalah pendengaran yang sehat dan berawal dari
telinga yang sehat. Pendengaran yang sehat akan meningkatkan kualitas hidup
agar mencapai kebahagiaan.
0 comments :
Posting Komentar