Yogyakarta, 14 Februari
2014 06.00 WIB
Pagi ini disambut hujan
abu hasil erupsi Gunung Kelud. Termasuk kota jogja dan sekitarnya pun ikut
terkena hujan abu. Hal ini berimbas pada jadwal perkuliahan di FKIK UMY yang
notabene hari aktif perkuliahan menjadi diliburkan. Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta seluruhnya hari ini libur, tak terkecuali FKIK yang sudah
dikonfirmasi oleh Dekan untuk libur. Pada hari ini Prodi pendidikan Dokter
dengan jadwal kuliah dan tutorial 4 angkatan pun dinyatakan libur. Fenomena ini
bisa memberi gambaran pada kita bahwa kuasa Alloh itu sangat besar, dengan
sekejap bisa meliburkan aktivitas perkuliahan. Tentunya sebagai umat yang
beragama harus selalu bersyukur atas nikmat Alloh setiap waktu. Ini adalah
bencana kita semua yang mengandung keprihatinan.
Depan Lobi C FKIK |
Letusan gunung api saat ini secara ilmiah sudah
dapat dikategorikan sebagai individual dan unik. demikian juga dengan Gunung
Kelud yang memang memiliki karakteristik tersendiri. Dibawah ini digambarkan
sederhana saja bagaimana kemungkinan terjadinya proses letusan di Gunung Kelud.
Gunung Kelud memiliki
ciri khusus dengan adanya danau kawah yang terisi oleh air. Air ini dapat
menjadi sumber tekanan yang meyebabkan letusan selain tekanan magma dari dalam.
1. Status AWAS.
Pada saat status awas,
aktifitas magma dari dalam bumi ini diketahui dari naiknya suhu kawah dan
adanya getaran-getaran gempa volkanik. Temperatur magma yang sangat tinggi ini
akan mendekati sumbat yang menyebabkan air memanas.
Proses pemanasan ini juga
akan mungkin diikuti dengan adanya rekahan-rekahan akibat tekanan magma,
rekahan ini akan sangat mungkin menyebabkan bocornya danau. Kebocoran danau ini
tentunya menyebabkan air danau menjadi uap dibawah kawah yang juga akan
menambah tekanan dari dalam.
2. Awal Letusa Hidrovolkanik
Apabila jumlah air yang
bocor masuk kedalam sudah sangat banyak akan sangat mungkin menimbulkan letusan
akibat air yang mendidih. Letusan ini sering disebut sebagai letusan
hidrovulkanik. Letusan ini memang akan banyak dijumpai pada gunung api yang
berada dilaut, misalnya Gunung Krakatau, dan gunung-gunung api di Hawai.
Sangat mungkin yang
terjadi saat ini adalah letusan-letusan awal akibat proses ini. Sangat mungkin
terdengar dentuman-dentuman serta longsoran-longsoran dinding.
kalau saja tekanan magma
ini terus menerus mendorong maka proses letusan akan berlanjut ke proses
selanjutnya.
3. Letusan Semi Magmatik
Pada saat semua air di
danau habis masuk dan bercampur dengan magma membara yang menyembul dari dalam,
akan terjadi proses perubahan fase air menjadi uap secara mendadak. tentunya
kita tahu ketika terjadi eprubahan fase ini maka akan terjadi perubahan
tekanan. Temperatur magma ini rata-rata sekitar 600 °C hingga 1,170 °C
(1110–2140 °F). Sehingga air yang terkena magma panas ini akan serta merta
menjadi uap dalam sekejap. Tekanan uap air ini akan sangat besar dan mampu
menggetarkan dan bahkan melemparkan material-material vulkanik diatasnya.
Sumbat kawah serta kerikil dan pasir yang berada disekeliling kepundan akan
mungkin terlempar keluar.
Pada saat ini juga akan
terjadi ketidak seimbangan landasan atau fondasi dari dinding-dinding kawah.
Munculnya retakan-retakan pada dinding kawah ini akan membuat dinding kawah
runtuh. Dapat saja runtuh kedalam maupun keluar kerucut gunung api. Tergantng
dari arah retakan yang terbentuk.
Sangat mungkin letusannya
akan sangat besar, dan sering disebut phreatic eruption. Air yang
terpanaskan ini dapat saja akhirnya keluar melalui jalan lahar. Karena aliran
air berncampur pasir, kerikil dan lumpur ini panas maka disebut lahar panas.
4. Letusan Magmatik
Ketika letusan preatik
(preathic eruption) terjadi bersamaan dengan aktifitas magmatik, maka akan
sangat mungkin letusannya sangat dahsyat. Namun kalau saja letusan semi
magmatik diatas disehabiskan terlebih dahulu kemudian diikuti dengan letusan
magmatik, maka mungkin letusannya tidak optimum. Ini yang dikhawatirkan. Ketika
letusan magmatik terjadi maka magma dari dalam akan sangat mungkin keluar
melalui kepundan. Juga seandainya ada rekahan yang ditimbulkan mungkin saja
magma meleleh dari samping.
Selain adanya aliran lava
itu, letusan-letusan ini akan melemparkan material volkanik berupa batu
kerikil, hingga abu volkanik ke udara.
Menurut data sejarah
letusan dari Smithsonian yang digambarkan sebelumnya, menunjukkan beberapa
karakteristik jenis letusan yang pernah terjadi di gunung kelud diantaranya :
- - Crater lake eruption, letusan
dari kawah
- - Explosive eruption , letusan
berupa ledakan
- - Pyroclastic flow(s), aliran
material-material volkanik termasuk awan panas
- - Phreatic explosion(s), ledakan
akibat bercampuran air kedalam magma
- - Lava dome extrusion, lelehan
lava atau magma cair pijar yang keluar dari kepundan.
- - Mudflow atau lahar, aliran
material volkanik bersama dengan air.
sumber
: http://rovicky.wordpress.com/2007/11/03/gunung-kelud-meletus/
subhanalloh
BalasHapus