Senin, 30 Desember 2013
Senin, 23 Desember 2013
LKMM membuka lembaran baru HMPD SEMAKU
Mahasiswa kedokteran
memiliki banyak potensi yang tersembunyi dalam dirinya masing-masing. terutama
untuk menjadi seorang “dokter ideal” banyak hal yang diperlukan tetapi pedoman
dokter yang selama ini digunakan adalah “7 star doctor”. Salah satu hal yang
tertulis dalam “7 star doctor” adalah “community leader” yaitu menjadi pemimpin
di masyarakat, pemimpin dalam suatu komunitas atau pemimpin keluarga sudah
menjadi hal wajar ketika seorang dokter menjadi pemimpin diberbagai kondisi,
dikarenakan dokter profesi yang terpandang. Oleh karena itu HMPD SEMAKU menyelenggarakan
Latihan kepimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) dengan pelatihan diharapkan
mahasiswa kedokteran terutama kader HMPD SEMAKU dapat membiasakan diri,
mengembangkan diri atau membuka potensi diri menjadi seorang pemimpin dan
mengeratkan tali kekeluargaan. LKMM
tersebut dilaksanakan pada tanggal 7-8 Desember 2013 bertempat di Kaliurang.
Memecah Kesunyian bersama Teman-Teman Spesial
Hak Asasi Manusia bukan hanya
dimiliki oleh orang-orang yang sempurna secara jasmani maupun rohani. Hak asasi
manusia dimiliki oleh semua manusia di muka bumi ini. Dalam memperingati hari
Hak Asasi Manusia, MMSA (Muhammadiyah Medical Student’s Activities) mengadakan
acara yang patut diacungi jempol, yaitu BREAKFAST (Breating The Silent Featuring Visiting Special Friends) pada tanggal 15
Desember 2013 dan 19 desember 2013. Dengan Tema “Memecah kesunyian bersama
teman-teman special”, MMSA berhasil mengajak 101 peserta yang berasal dari
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Keperawatan.
Jumat, 20 Desember 2013
ANDROAIDS (Awareness Day for HIV AIDS)
Dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia pada 1 Deember lalu, RACO MMSA UMY mengadakan sebuah acara bernama ANDROAIDS (Awareness Day for HIV AIDS). Acara ini diadakan di AMC Convention Hall lantai 3,Bantul. Tema yang diusung pada peringatan AIDS kali ini ialah “Pushing down discrimination of HIV/AIDS in Social Life”. Acara ini mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat, terbukti dengan jumlah peserta sejumlah 350 orang dari target sejumlah 200 peserta, dari berbagai usia mulai anak SMP, SMA, mahasiswa, maupun orangtua yang mendampingi anak-anaknya. Kegiatan ini dihadiri pula oleh para dekan dan beberapa dokter. Peserta acara tidak hanya berasal dari Yogyakarta, ada pula yang berasal dari daerah luar Yogyakarta, seperti Semarang dan sekitarnya. Ada pula peserta yang berasal dari 7 besar finalis lomba poster tingkat SMP dan SMA se-DIY, yang mengikuti kegiatan ini tanpa dikenakan biaya.
Rabu, 11 Desember 2013
REKAPITULASI HASIL SARASEHAN BARENG DEKANAT 1
1.
Menanggapi
UU Dikdok nomer 20, yang menjelaskan dan mengatur tentang quota penerimaan mahasiswa baru akreditasi
B max 100 mhs, borang lama 1/20 bisa mencapai +300, borang yang baru hanya
di batasi hingga 200 karena perbandingannya 1/10, presentasi kelulusan UKDI tahun kemarin 80%, konsekuensi yang diterima UMY yaitu tindak lanjut DIKTI dengan
surat edaran bahwa UMY di ijinkan 180
mhs pada tahun tahun depan 2014/2015,
akan tetapi dari pihak dekanat Fakultas Kedokteran UMY masih merencanakan akan mengambil 200 mhs.
SEMANGAT SUMPAH PEMUDA ! DARI MAHASISWA UNTUK MAHASISWA !
28 Oktober 1928 adalah momen bersejarah bagi bumi Indonesia. Tepat 85 tahun silam ikrar itu diucapkan. Para pemuda dengan latar belakang berbeda, dari mulai adat, bahasa, dan budaya bersatu padu menyuarakannya. Yaah, tepat pada tanggal 28 Oktober 2013 Indonesia kembali memperingatinya. Sebagai para pemuda masa kini, banyak yang dapat kita lakukan untuk memeriahkannya sebagai partisipasi dan apresiasi untuk para pemuda pahlawan Indonesia.
Minggu, 24 November 2013
Mahasiswa Pendidikan Dokter Gelar Aksi Tolak Kriminalisasi Dokter
Sekitar 200 mahasiswa Pendidikan Dokter UMY angkatan 2013, Jumat (22/11) menggelar aksi solidaritas terhadap kasus yang menimpa Dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani. Aksi solidaritas tersebut ditandai foto bersama di Amphi B Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas dan keprihatinan mahasiswa Pendidikan Dokter atas kasus kriminalisasi terhadap Dokter Ayu asal Manado yang harus menjalani hukuman 10 bulan penjara karena divonis bersalah oleh Mahkamah Agung. "Karena makna dari Peduli, sesungguhnya bukan hanya sekedar selebrasi, tapi apa yang hari ini kita lakukan adalah atensi, bagaimana kita belajar menghargai, sosok masa depan kita lebih dari sekedar profesi" #AntiKriminalisasiKedokteran
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa juga mengenakan pakaian hitam, sebagai simbol keprihatinan atas hilangnya keadilan bagi profesi dokter. (LA)
Kamis, 21 November 2013
Discover a Great Relation with Journalistic
Ayo Ikuti Progam kerja Bersama seluruh HMJ FKIK UMY (HMPD "SEMAKU",HMKG, HIMFA, HIMIKA) dan BEM FKIK UMY (MPTI) Pendaftaran diundur hingga 29 November 2013
Ingin menjadi seorang jurnalis tetapi juga ingin menjadi petugas tenaga kesehatan?? Mau tahu hubungannya jurnalis dengan dunia tenaga kesehatan?? Ayo ikuti seminar jurnalistik Diagnostic (Discover a Great Relation with Journalistic) kalian bakalan tahu hubungan yang kita dapatkan dari pelatihan jurnalistik ini untuk keahlian kita nantinya menjadi seorang petugas tenaga kesehatan, nantinya juga akan ada pelatihan yang dapat menambah wawasan kita menjadi seorang jurnalis, pastinya akan sangat menarik bukan?? Ayo secepatnya ikut, jangan sampai ketinggalan, Pendaftaran Terbatas!!!
Ingin menjadi seorang jurnalis tetapi juga ingin menjadi petugas tenaga kesehatan?? Mau tahu hubungannya jurnalis dengan dunia tenaga kesehatan?? Ayo ikuti seminar jurnalistik Diagnostic (Discover a Great Relation with Journalistic) kalian bakalan tahu hubungan yang kita dapatkan dari pelatihan jurnalistik ini untuk keahlian kita nantinya menjadi seorang petugas tenaga kesehatan, nantinya juga akan ada pelatihan yang dapat menambah wawasan kita menjadi seorang jurnalis, pastinya akan sangat menarik bukan?? Ayo secepatnya ikut, jangan sampai ketinggalan, Pendaftaran Terbatas!!!
Jumat, 08 November 2013
Jumat, 01 November 2013
DOKTER MENJADI SEORANG JURNALIS? KENAPA TIDAK?
Jurnalistik, mungkin kata-kata ini hanya
terbayang ketika kita melihat sebuah berita yang disiarkan oleh pembawa berita,
dengan kesan yang sangat kental dengan profesinya sebagai reporter, tetapi siapa sangka bahwa kita mahasiswa kedokteran juga
belajar cara menjadi seorang junalistik tidak akan terbayangkan akan seperti
apa nantinya bila seseorang dengan profesi dokter juga sebagai seorang reporter. Pengalaman seperti itulah yang
di alami para pendelegasi dari penjuru seluruh Indonesia salah satunya kita
dari delegasi FKIK UMY pada “Pelatihan Jurnalistik Nasional 2013” di Bandung
tepatnya di UNJANI. Pelatihan Jurnalistik Nasional singkatannya PJN menambah
wawasan kita tentang bagaimana peran dari mahasiswa kedokteran Indonesia pada
bidang jurnalistik, salah satu pengalaman yang luar biasa di luar pengalaman
sehari-hari yang kita dapatkan sebagai seorang dokter. PJN ini mengajarkan pada
kita bagaimana kejurnalistikan berperan dalam mengembangkan soft skill kita nantinya, karena akan
melatihan cara kita berkomunikasi, melatih kepekaan kita, dan melatih cara
berpikir kita untuk lebih kritis.
Tentu saja pelatihan
ini di isi dengan berbagai materi yang begitu padat. Kepadatan itu diimbangi
dengan materi yang sangat menarik-menarik dari pada jurnalis yang sudah
profesional pada bidang jurnalistik itu sendiri. Salah satunya kita melakukan study tour ke sebuah percetakan koran
yang ada di bandung yaitu Pikiran Rakyat (bisa di bilang KRnya Bandung) kita
melihat bagaimana sebuah proses pengolahan berita itu tercipta, darinya sebuah
berita yang didapatkan oleh para reporter
dan berakhir sampai ke tangan kita untuk
kita baca setiap hari. Selain dari para jurnalis yang handal-handal, kami para
delegasi juga mengikuti Seminar Nasional “creative
writting dan urgensi pers mahasiswa kedokteran Indonesia” dari materi creative writting diisi oleh salah satu penulis best seller novel “Negri 5 menara” Ahmad
Fuadi. Workshop juga kami lakukan dari semua materi yang kita dapatkan dan
menerapkannya di lapangan dengan mencari berbagai berita yang ada di daerah
cihampelas bandung.
Dari semua materi yang
didapatkan tidak akan terasa lebih menyenangkan lagi dengan adanya farewell
yang begitu meriah yang di Saung Udjo. Semua materi tidak ada artinya bila kita
tidak bisa menerapkan segala pengetahuan yang kita dapatkan sebagai dari
delegasi PJN, karena melalui jurnalistik kehidupan akan selalu di warnai oleh
cerita.
Senin, 28 Oktober 2013
Road To GIMSCO
GIMSCO atau singkatan
dari Gadjah Mada Indonesian Medical Science Olympiad adalah sebuah olimpiade
anatomi nasional yang diadakan oleh FK UGM dengan tema “Ars Longus Vita Brevis”
yang akan diadakan pada 5 s/d 8 Desember 2013 mendatang. Pada hari ini Divisi
Penpro (Pedidikan dan Profesi) HMPD SEMAKU bekerjasama dengan team laboratorium
Anatomi mengadakan seleksi Road To GIMSCO untuk menetapkan siapa yang nantinya
akan mewakili Pendidikan Dokter FKIK UMY sebagai delegasi GIMSCO.
Seleksi ini berguna untuk
memfasilitasi mahasiswa PSPD angkatan 2012, 2011, dan 2010. Banyaknya minat yang
tinggi dari mahasiswa PSPD UMY untuk mengikuti GIMSCO, maka kami selaku panitia
penyelenggara seleksi GIMSCO menetapkan hanya
4 peserta yang kemudian digabung menjadi 2 team dengan perolehan nilai
tertinggi berdasar seleksi dari 20 soal slide berjalan dalam waktu 15 detik
serta 10 soal identifikasi preparat yang akan diberangkatkan untuk mewakili Pendidikan
Dokter FKIK UMY di olimpiade Nasional ini. Dua team tersebut adalah:
- Ardico Irfantian (20110310226) berkolaborasi dengan Riana Marcella (20120310239)
- Nurul Attikah Zain (20100310120) berkolaborasi dengan Manarul Ulfah (20110310169)
Selamat bagi 2 team
yang telah lolos seleksi Road To GIMSCO, semoga ke depannya 2 team delegasi
tersebut dapat lolos dan mendapatkan juara di ajang Nasional ini Gadjah Mada
Indonesian Medical Science Olympiad.
Minggu, 27 Oktober 2013
Penjaminan Mutu Pendidikan Kedokteran dan Implementasi Exit Exam dalam Penetapan Kuota Penerimaan Mahasiswa Baru: Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Forum Dekan IPD, 19 Januari 2013
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2013
Tujuan
Dasar Uji Kompetensi Dokter
- Uji kompetensi ditujukan untuk menjamin lulusan pendidikan tinggi kedokteran yang kompeten dan terstandar secara nasional
- Uji kompetensi untuk menguji sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar untuk praktik kedokteran dan dalam jangka panjang mendorong pembelajaran sepanjang hayat
- Uji kompetensi sebagai metode asesmen untuk memastikan pengelolaan pasien yang aman dan efektif *
* Ke
depannya, hasil UKDI akan diumumkan secara transparan melalui website UKDI
Peta Jalan Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI)
KEBIJAKAN DITJEN DIKTI : UKDI sebagai Exit Exam
SE No. 88/E/DT/2013, 1 Februari 2013
1. Bidang Kedokteran memerlukan uji kompetensi dengan standar
nasional sebagai bagian dari sistem penjaminan mutu yang bertujuan
pada penjaminan keselamatan pasien.
2. Untuk itu, uji kompetensi memerlukan metode yang tepat
dalam menguji knowledge, skills dan attitude, melalui CBT dan
OSCE
3. Uji kompetensi dilaksanakan pada tahap akhir
pendidikan profesi sebagai exit exam, dengan mempertimbangkan :
v Pentingnya academic professional environment
v Peran uji kompetensi sebagai feedback mutu
proses pembelajaran
v Mendukung integrasi sistem pendidikan-pelayanan
4. Oleh karena itu, pembiayaan uji kompetensi masuk
dalam pembiayaan pendidikan
Pemetaan
Data FK
•
Status Akreditasi
•
Hasil UKDI
•
Jumlah Mahasiswa & Dosen
•
Rasio Dosen : Mahasiswa
Rujukan :
•
Rasio
= perbandingan dosen dan mahasiswa
•
Rasio
Ideal tahap akademik = 1:10 = 0,1 (sesuai Standar Pendidikan Dokter Indonesia
2012)
Sumber Data :
•
Data
FK : Data PDPT (evaluasi.dikti.go.id) & Data Primer 2012-2013
Kebijakan
Ditjen Dikti tentang Pengaturan Kuota Mahasiswa FK
Dasar
Pertimbangan
1. Pendidikan kedokteran adalah pendidikan formal yang
terdiri atas tahap pendidikan akademik dan pendidikan profesi yang tidak
terpisahkan, pada jenjang pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh
fakultas atau program studi kedokteran yang terakreditasi untuk menghasilkan
lulusan yang memiliki kompetensi di bidang kedokteran.
2. Berdasarkan hasil bimbingan teknis yang dilakukan oleh
tim KKI, didapatkan fakta ketidaktaatan dalam implementasi standar,
terutama yang terkait dengan :
–
rasio
dosen dan mahasiswa
–
kuota
mahasiswa terhadap daya tampung
–
hasil
uji kompetensi di bawah rata-rata nasional,
–
belum
memenuhinya sarana dan prasarana pendidikan tahap profesi
Kebijakan
Ditjen Dikti
Agar PT
mengimplementasikan standar pendidikan dokter, diperlukan pengaturan lebih
lanjut khususnya perihal kuota penerimaan mahasiswa baru pada Program Studi
Kedokteran :
(1)
Perguruan
tinggi yang menyelenggarakan pendidikan kedokteran harus memiliki rumah
sakit dan akses ke rumah sakit pendidikan.
(2)
Kuota
maksimum pendidikan kedokteran merupakan jumlah mahasiswa terbanyak yang
ditentukan oleh Pemerintah pada masing-masing perguruan tinggi dan institusi
yang menyelenggarakan pendidikan kedokteran.
(3)
Pengaturan
jumlah kuota mahasiswa maksimum berdasarkan hasil akreditasi FK
Akreditasi FK
|
Jumlah Kuota Maksimum
|
A
|
200 mahasiswa
|
B
|
100 mahasiswa
|
C
|
50 mahasiswa
|
(4) Kuota
pendidikan kedokteran yang diberikan kepada perguruan tinggi yang memiliki
Prodi pendidikan kedokteran sebagaimana diatur pada butir 3 ditentukan oleh jumlah
mahasiswa yang lulus UKDI
Prosentase Kelulusan UKDI Tahun Sebelumnya
|
Jumlah Kuota Maksimum
|
100%
|
100% dari kuota maksimum
|
90% ≤ X < 100%
|
90% dari kuota maksimum
|
80% ≤ X < 90%
|
80% dari kuota maksimum
|
70% ≤ X < 80%
|
70% dari kuota maksimum
|
60% ≤ X < 70%
|
60% dari kuota maksimum
|
50% ≤ X < 60%
|
50% dari kuota maksimum
|
< 50%
|
0
|
(5) Bagi perguruan tinggi yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
tersebut diatas, akan mendapatkan sanksi dari Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(6)
Sebagai
konsekuensi dari ketentuan ini, maka jumlah mahasiswa yang diterima masuk ke
Program Studi Kedoteran akan menurun, sehingga dapat dibuka beberapa Program
Studi baru di beberapa perguruan tinggi yang memenuhi syarat dan telah
mengusulkan.
(7)
Jumlah
mahasiswa kedokteran yang terbatas di perguruan tinggi difahami dapat mempermudah
penjaminan mutu lulusan di
setiap perguruan tinggi dan mendorong peningkatan mutu secara berkelanjutan.
Rencana
Tindak Lanjut
•
Kebijakan
berlaku mulai tahun ajaran baru 2013/2014
•
Saat
ini Ditjen Dikti sedang melakukan kajian analisis trend kelulusan mahasiswa
sebagai dampak implementasi kebijakan ini
Kebijakan
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan dapat Diaktualisasikan
dengan Baik jika terdapat Kesadaran & Kedisiplinan untuk Memenuhi Aturan
& Standar
Senin, 21 Oktober 2013
There is No Hunger, Memberi Pelajaran Tentang Sebuah Rasa Syukur
Minggu, 20 Oktober 2013 adalah hari di
mana pertama kalinya HMPD Semaku melaksanakan Program Kerja ‘percobaannya’.
Program ini kami beri nama ‘There is No Hunger’.
Apa
sih ‘There is No Hunger’ itu?
Acara ini mengambil konsep di mana
kita; HMPD Semaku yang
dikoordinatori oleh divisi PENGMAS; mengelilingi
kota Yogjakarta sekedar untuk
membagikan makanan. Sederhana, tapi Insyaallah
akan sangat berharga bagi mereka yang
membutuhkan. Selain itu, banyak sekali
pelajaran yang dapat kita petik dari kegiatan se-sederhana ini. Apa aja sih?
Di lapangan, kita melihat fakta
bahwa sebenarnya, banyak sekali bagian dari mereka yang membutuhkan bantuan
kita (perlu di-garisbawahi bahwa sasaran kita bukan lah pengemis, melainkan
mereka yang bekerja tapi terlihat membutuhkan
bantuan; seperti: tukang koran, pemulung, dll). Bantuan yang kita beri memang
hanya sederhana; nasi bungkus dan aqua. Tapi pernahkah kalian membayangkan
bagaimana bahagianya mereka yang terlihat dari doa yang mereka beri pada kami?
“Mbak,
semoga dilancarkan rizkinya ya.”
“Wah,
terimakasih banyak ya mas, kami memang belum makan. Pokoknya terimakasih sekali
ya”
“Terimakasih
ya mbak, sudah mau peduli dengan orang-orang seperti kami. Sungguh kami
mendoakan matinya mbak menjadi mati yang khusnul khotimah.”
Bahkan di antara mereka
ada yang menangis dan mengucap Alhamdulillah
entah berapa kali dalam se menit. Bagaimana
dengan kita? Kapan terakhir kali kita bilang Alhamdulillah? Bahkan
setelah Allah selalu memberi kita rasa kenyang dan lapar tepat pada waktunya.
“Cuaca
Yogyakarta sedang panas-panasnya; saat Tuhan sedang baik-baiknya.”
Sabtu, 19 Oktober 2013
Kembali Menoreh Prestasi di LKMM Wilayah 3 ISMKI
Mahasiswa Kedokteran Indonesia adalah gambaran
tenaga kesehatan bangsa di masa depan. Yang nantinya akan menjadi pilar – pilar
penting dalam system kesehatan yang ada di Indonesia. ISMKI. Ikatan Senat
Mahasiswa Kedokteran Indonesia, merupakan sebuah wadah untuk mengembangkan
potensi Mahasiswa kedokteran di seluruh Indonesia.
Salah satu bentuk nyata upaya
mengembangkan potensi dan kemampuan mahasiswa kedokteran di Indonesia adalah
dengan diadakannya Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa atau yang biasa
di sebut LKMM di tinggat Wilayah dan Nasional.
Beberapa waktu yang lalu ISMKI
Wilayah 3 telah menyelenggarakan LKMM Wilayah 3 ISMKI, pada kesempatan tahun
ini FK UNDIP lah yang menjadi panitianya. UMY yang berada di wilayah 3 tentu
tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk mengirimkan delegasi. Terlebih tahun lalu UMY lah yang
menjadi panitia dari acara ini dan berhasil meraih penghargaan institusi
terbaik. Delegasi yang dikirim ke LKMM ISMKI Wilayah 3 di FK Undip ini adalah
Rijal Maulana Haqim, Muhammad Rahman, Adist Azizy Maraditta dan Nurina Ulfah.
Peserta Delegasi UMY |
LKMM
wilayah ini di adakan pada tanggal 12 – 16 September 2013. Semua institusi di
wilayah 3 mengirimkan para delegasi terbaiknya di sini. Mulai dari UMY sendiri
sampai di seberang pulau jawa di Kalimantan juga tak mau terlewat untuk ikut
event ini. Memang Wilayah 3 di ISMKI terkenal dengan kehangatan dan keakraban
antar institusi yang juga dirasakan para delegasi dari UMY.
Agenda yang ada cukup
padat dan di iringi training yang bermanfaat mulai dari Nasionalisme ISMKI, rencana pengembangan
organisasi, kemampuan public speaking, sponsorship,
urgensi organisasi, manajemen aksi sampai pada kajian strategi. Pematerinya pun
tak tanggung – tanggung. Banyak pemateri yang dari Nasional yang tak ragu datang ke Semarang untuk
menyalurkan ilmu pada para delegasi LKMM Wilayah 3.
Moment yang paling ditunggu sekaligus moment yang
paling mengharukan adalah saat farewell party. Karena saat itu adalah saat2
penghujung terakhir acara LKMM Wilayah 3. Kedekatan yang sudah terjalin selama
5 hari membuat para delegasi seakan berat untuk berpisah jarak.
Saat farewell party pun begitu menegangkan karena
adanya agenda ISMKI Award. ISMKI award adalah agenda pemberian penghargaan pada
beberapa kategori di wilayah 3. Mulai dari Institusi terbaik, pengurus wilayah 3 ISMKI terbaik
sampai peserta terbaik LKMM Wilayah 3.
Alhamdulillah.... :D
untuk Kategori peserta
terbaik putra dan putri keduanya diraih
oleh UMY yaitu oleh Rijal Maulana Haqim dan Nurina Ulfah.
Peserta terbaik Putra |
Peserta Terbaik Putri |
Namun, inti serangkaian acara LKMM wilayah 3 ini
tidak hanya penghargaan yang didapat melainkan penerapan ilmu yang
didapat untuk melakukan sebuah perubahan menuju hal yang positif di masing –
masing institusi.
Foto Bareng Delegasi |
Langganan:
Postingan
(
Atom
)