Pentingnya perhitungan gizi seimbang. Sumber: rspondokindah.co.id |
Sustainable Development Goals |
Isu-isu yang diangkat SDGs adalah pembangunan
berkelanjutan atau sustainable development seperti penghapusan kemiskinan dan
kelaparan, peningkatan kesehatan dan pendidikan, pemberdayaan kota yang
berkelanjutan, perang melawan perubahan iklim, dan perlindungan laut dan
kemaritiman.
Meski pertumbuhan
ekonomi terus terjadi, kasus seperti stunting masih menjadi permasalahan besar
untuk sebagian besar negara di dunia. Gizi kurang masih menjadi permasalahan
besar kesehatan masyarakat di abad ke-21 ini. Data WHO mencatat bahwa terdapat
162 juta balita penderita stunting di seluruh dunia, dimana 56% berasal dari
Asia. Indonesia bahkan termasuk dalam lima besar negara dengan prevalensi
stunting tertinggi di Asia-Afrika. Padahal gizi merupakan factor yang sangat
peting untuk kemajuan suatu Negara, karena gizi yang kurang akan menyebabkan
potensi sumber daya juga akan selamanya kurang.
Balita stunting Sumber: google.com |
Gizi buruk dan gizi
lebih harus dilihat sebagai tantangan pembangunan. Tantangan ini tidak hanya
dihadapi oleh negara rentan, namun juga negara berkembang dan bahkan maju. Kita
tengah menghadapi perubahan besar-besaran dalam populasi dunia. Pada tahun 2050
penduduk dunia diestimasi akan mencapai 8-11 milyar, yang akan menyebabkan
kebutuhan pangan yang jauh meningkat, padahal perubahan iklim telah memberikan
dampak pengurangan jumlah hasil panen. Ini akan menjadi sebuah tantangan besar
untuk ketahanan pangan, nutrisi, dan kesehatan, terutama untuk kelompok rentan.
Di samping itu,
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi yang baik juga menyebabkan gizi
buruk sering terjadi. Masyarakat masih menganggap makanan yang bergizi baik
adalah makanan yang mahal, sedangkan tingkat penghasilan masyrakat sendiri
tidak memadai untuk mendapatkan makanan tersebut.
Padahal dalam kenyataannya, makanan bergizi baik itu sangat mudah ditemukan
dengan harga yang terjangkau. Maka dari ini pengetahuan masyarakat tenang
makanan yang bergizi baik itu perlu ditingkatkan. Agar masalah ini tidak terus
berkelanjutan.
Sebenarnya pemerintah
telah berupaya untuk memperbaiki status gizi masyarakat Indonesia salah satunya
dengan Peraturan Presiden no. 42 /2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi. Kebijakan ini menekankan konsep mengenai betapa pentingnya 1000
hari pertama kehidupan bagi seseorang.
Agenda Pembangunan
Pasca-2015, atau SDGs, mendorong negara-negara dan pelaku pembangunan lainnya untuk menghadapi tantangan dengan ambisius, dan tidak menjalankan
business-as-usual. Ambisi itu pula yang harus dimiliki dalam menghadapi isu
nutrisi, jantung dari pembangunan yang berkelanjutan.
0 comments :
Posting Komentar