Mengajar untuk Belajar
Yogyakarta, 12/03/2015. Sebagaimana salah satu
tujuan negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 “....Mencerdaskan
kehidupan bangsa....”, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Dokter SEMAKU mengadakan
program kerja tahunan yaitu Semaku Mengajar. Semaku Mengajar atau yang biasa
disingkat SeMe mengangkat tema “Karena Mendidik adalah Kewajiban Setiap Orang
Terdidik” dan dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan Bulan Bakti ISMKI yang
bertema “Oftalmologi”. Semaku Mengajar difokuskan untuk meningkatkan peran
serta mahasiswa PSPD 4 angkatan dengan harapan meningkatkan jiwa sosial dalam
ranah pendidikan, lebih peka dan peduli akan realita pendidikan di Indonesia,
dapat menularkan optimisme, serta dapat belajar kepemimpinan dalam mengajar.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 12
Mei 2015 di Balai Desa Dusun Demangan, Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu,
Kabupaten Bantul, DIY. Pelaksanaan kegiatan ini dengan mengelompokkan anak-anak
berdasarkan tingkat pendidikan dan usia : Usia 4-5 tahun (Pra TK dan TK), Usia
6-8 tahun (Kelas 1-3 SD), Usia 9-11 tahun (Kelas 4-6 SD). Setiap kelompok anak
akan belajar sesuai dengan usia dan kemampuan mereka, seperti kelompok pra TK
dan TK usia 4-5 tahun belajar cara menulis, berhitung, menyanyi, menggambar dan
mempraktekkan doa sehari-hari; kelompok kelas 1-3 SD usia 6-8 tahun belajar
matematika dasar, bahasa Inggris, dan pengenalan oftalmologi; dan kelompok
kelas 4-6 SD usia 9-11 tahun belajar matematika, bahasa Jawa, pengetahuan umum,
kebangsaan, dan pengenalan oftalmolgi.
Di sela-sela proses belajar semua anak
diberikan mini ulanga pada 15 menit terakhir pembelajaran untuk mengetahui daya
tangkap dan pemahaman anak setelah proses belajar dilakukan sebagai bahan
evaluasi metode pembelajaran. Kegiatan praktik mencuci tangan standar WHO ini
diajarkan untuk melatih higienitas diri anak ketika akan makan ataupun kegiatan
lain. Setelah selesai belajar seluruh anak-anak diajak dan dipandu oleh
fasilitator untuk membuat prakarya yaitu mengecat celengan gerabah yang
berbentuk binatang. Acara dilanjutkan dengan mempersembahkan sebuah drama
berjudul “Nyanyian Kardus” menceritakan anak miskin dan bodoh yang selalu
dicemooh temannya namun dia berusaha belajar dengan keras akhirnya bisa menjadi
menggapai cita-citanya menjadi dokter. Di akhir acara peserta mendapatkan reward
ditentukan dari mini ulangan dari tiap kelompok usia dan untuk seluruh peserta
mendapatkan bingkisan berupa pensil dan penghapus.
0 comments :
Posting Komentar