Kamis, 13 Februari 2014

Dahsyatnya Gunung Kelud terhadap FKIK

Yogyakarta, 14 Februari 2014 06.00 WIB 

Pagi ini disambut hujan abu hasil erupsi Gunung Kelud. Termasuk kota jogja dan sekitarnya pun ikut terkena hujan abu. Hal ini berimbas pada jadwal perkuliahan di FKIK UMY yang notabene hari aktif perkuliahan menjadi diliburkan. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta seluruhnya hari ini libur, tak terkecuali FKIK yang sudah dikonfirmasi oleh Dekan untuk libur. Pada hari ini Prodi pendidikan Dokter dengan jadwal kuliah dan tutorial 4 angkatan pun dinyatakan libur. Fenomena ini bisa memberi gambaran pada kita bahwa kuasa Alloh itu sangat besar, dengan sekejap bisa meliburkan aktivitas perkuliahan. Tentunya sebagai umat yang beragama harus selalu bersyukur atas nikmat Alloh setiap waktu. Ini adalah bencana kita semua yang mengandung keprihatinan. 
Depan Lobi C FKIK



 Letusan gunung api saat ini secara ilmiah sudah dapat dikategorikan sebagai individual dan unik. demikian juga dengan Gunung Kelud yang memang memiliki karakteristik tersendiri. Dibawah ini digambarkan sederhana saja bagaimana kemungkinan terjadinya proses letusan di Gunung Kelud.
Gunung Kelud memiliki ciri khusus dengan adanya danau kawah yang terisi oleh air. Air ini dapat menjadi sumber tekanan yang meyebabkan letusan selain tekanan magma dari dalam.

1. Status AWAS.

Pada saat status awas, aktifitas magma dari dalam bumi ini diketahui dari naiknya suhu kawah dan adanya getaran-getaran gempa volkanik. Temperatur magma yang sangat tinggi ini akan mendekati sumbat yang menyebabkan air memanas.
Proses pemanasan ini juga akan mungkin diikuti dengan adanya rekahan-rekahan akibat tekanan magma, rekahan ini akan sangat mungkin menyebabkan bocornya danau. Kebocoran danau ini tentunya menyebabkan air danau menjadi uap dibawah kawah yang juga akan menambah tekanan dari dalam.



2. Awal Letusa Hidrovolkanik

Apabila jumlah air yang bocor masuk kedalam sudah sangat banyak akan sangat mungkin menimbulkan letusan akibat air yang mendidih. Letusan ini sering disebut sebagai letusan hidrovulkanik. Letusan ini memang akan banyak dijumpai pada gunung api yang berada dilaut, misalnya Gunung Krakatau, dan gunung-gunung api di Hawai.
Sangat mungkin yang terjadi saat ini adalah letusan-letusan awal akibat proses ini. Sangat mungkin terdengar dentuman-dentuman serta longsoran-longsoran dinding.
kalau saja tekanan magma ini terus menerus mendorong maka proses letusan akan berlanjut ke proses selanjutnya.

3. Letusan Semi Magmatik

Pada saat semua air di danau habis masuk dan bercampur dengan magma membara yang menyembul dari dalam, akan terjadi proses perubahan fase air menjadi uap secara mendadak. tentunya kita tahu ketika terjadi eprubahan fase ini maka akan terjadi perubahan tekanan. Temperatur magma ini rata-rata sekitar 600 °C hingga 1,170 °C (1110–2140 °F). Sehingga air yang terkena magma panas ini akan serta merta menjadi uap dalam sekejap. Tekanan uap air ini akan sangat besar dan mampu menggetarkan dan bahkan melemparkan material-material vulkanik diatasnya. Sumbat kawah serta kerikil dan pasir yang berada disekeliling kepundan akan mungkin terlempar keluar.
Pada saat ini juga akan terjadi ketidak seimbangan landasan atau fondasi dari dinding-dinding kawah. Munculnya retakan-retakan pada dinding kawah ini akan membuat dinding kawah runtuh. Dapat saja runtuh kedalam maupun keluar kerucut gunung api. Tergantng dari arah retakan yang terbentuk.
Sangat mungkin letusannya akan sangat besar, dan sering disebut phreatic eruption. Air yang terpanaskan ini dapat saja akhirnya keluar melalui jalan lahar. Karena aliran air berncampur pasir, kerikil dan lumpur ini panas maka disebut lahar panas.

4. Letusan Magmatik

Ketika letusan preatik (preathic eruption) terjadi bersamaan dengan aktifitas magmatik, maka akan sangat mungkin letusannya sangat dahsyat. Namun kalau saja letusan semi magmatik diatas disehabiskan terlebih dahulu kemudian diikuti dengan letusan magmatik, maka mungkin letusannya tidak optimum. Ini yang dikhawatirkan. Ketika letusan magmatik terjadi maka magma dari dalam akan sangat mungkin keluar melalui kepundan. Juga seandainya ada rekahan yang ditimbulkan mungkin saja magma meleleh dari samping.

Selain adanya aliran lava itu, letusan-letusan ini akan melemparkan material volkanik berupa batu kerikil, hingga abu volkanik ke udara.
Menurut data sejarah letusan dari Smithsonian yang digambarkan sebelumnya, menunjukkan beberapa karakteristik jenis letusan yang pernah terjadi di gunung kelud diantaranya :
  • - Crater lake eruption, letusan dari kawah
  • - Explosive eruption , letusan berupa ledakan
  • - Pyroclastic flow(s), aliran material-material volkanik termasuk awan panas
  • - Phreatic explosion(s), ledakan akibat bercampuran air kedalam magma
  • - Lava dome extrusion, lelehan lava atau magma cair pijar yang keluar dari kepundan.
  • - Mudflow atau lahar, aliran material volkanik bersama dengan air.
sumber : http://rovicky.wordpress.com/2007/11/03/gunung-kelud-meletus/ 
    

1 komentar :