Jumat, 08 Mei 2015

Mengajar untuk Belajar

Mengajar untuk Belajar


Yogyakarta, 12/03/2015. Sebagaimana salah satu tujuan negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 “....Mencerdaskan kehidupan bangsa....”, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Dokter SEMAKU mengadakan program kerja tahunan yaitu Semaku Mengajar. Semaku Mengajar atau yang biasa disingkat SeMe mengangkat tema “Karena Mendidik adalah Kewajiban Setiap Orang Terdidik” dan dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan Bulan Bakti ISMKI yang bertema “Oftalmologi”. Semaku Mengajar difokuskan untuk meningkatkan peran serta mahasiswa PSPD 4 angkatan dengan harapan meningkatkan jiwa sosial dalam ranah pendidikan, lebih peka dan peduli akan realita pendidikan di Indonesia, dapat menularkan optimisme, serta dapat belajar kepemimpinan dalam mengajar.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 12 Mei 2015 di Balai Desa Dusun Demangan, Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY. Pelaksanaan kegiatan ini dengan mengelompokkan anak-anak berdasarkan tingkat pendidikan dan usia : Usia 4-5 tahun (Pra TK dan TK), Usia 6-8 tahun (Kelas 1-3 SD), Usia 9-11 tahun (Kelas 4-6 SD). Setiap kelompok anak akan belajar sesuai dengan usia dan kemampuan mereka, seperti kelompok pra TK dan TK usia 4-5 tahun belajar cara menulis, berhitung, menyanyi, menggambar dan mempraktekkan doa sehari-hari; kelompok kelas 1-3 SD usia 6-8 tahun belajar matematika dasar, bahasa Inggris, dan pengenalan oftalmologi; dan kelompok kelas 4-6 SD usia 9-11 tahun belajar matematika, bahasa Jawa, pengetahuan umum, kebangsaan, dan pengenalan oftalmolgi.

Di sela-sela proses belajar semua anak diberikan mini ulanga pada 15 menit terakhir pembelajaran untuk mengetahui daya tangkap dan pemahaman anak setelah proses belajar dilakukan sebagai bahan evaluasi metode pembelajaran. Kegiatan praktik mencuci tangan standar WHO ini diajarkan untuk melatih higienitas diri anak ketika akan makan ataupun kegiatan lain. Setelah selesai belajar seluruh anak-anak diajak dan dipandu oleh fasilitator untuk membuat prakarya yaitu mengecat celengan gerabah yang berbentuk binatang. Acara dilanjutkan dengan mempersembahkan sebuah drama berjudul “Nyanyian Kardus” menceritakan anak miskin dan bodoh yang selalu dicemooh temannya namun dia berusaha belajar dengan keras akhirnya bisa menjadi menggapai cita-citanya menjadi dokter. Di akhir acara peserta mendapatkan reward ditentukan dari mini ulangan dari tiap kelompok usia dan untuk seluruh peserta mendapatkan bingkisan berupa pensil dan penghapus.

    

0 comments :

Posting Komentar